iklan banner

Air Terjun Les


Air Terjun Les Buleleng adalah destinasi wisata yang tepat bagi Anda yang bosan dengan wisata pantai dan lebih menyukai wisata alam dengan udara khas pegunungan yang segar dan menyehatkan.
Bali tak selalu identik dengan keindahan pantainya yang eksotis, bagi Anda yang lebih menyukai wisata alam, tentunya akan menyukai Air Terjun Les Buleleng yang terletak di desa Les, Tejakula, Buleleng, Bali utara. Ya, salah satu tempat wisata di Bali yang satu ini memang berbeda dengan objek wisata lainnya, karena disini para wisatawan akan dimanjakan dengan suara gemercik air terjun serta udara sejuk khas pegunungan.
Kabupaten Buleleng memang memiliki banyak wisata air terjun yang wajib untuk dikunjungi, jadi wisata  ini akan sangat cocok bagi Anda yang sudah bosan dengan wisata pantai dan aktivitas water sport Bali.

Air Terjun Les ini tepatnya berada dalam 100 km dari Kuta atau sekitar 3 jam perjalanan menggunakan mobil. Kondisi jalanan yang beraspal namun berliku ini akan membuat Anda nyaman selama dalam perjalanan. Sebaiknya Anda menggunakan jasa sewa mobil di Bali jika ingin menghabiskan waktu di tempat wisata ini agar lebih nyaman.
Namun bagi Anda yang datang dengan jumlah orang yang lebih besar, sebaiknya menggunaka jasa sewa bus di Bali sehingga dapat menampung banyak orang.

Air Terjun Les Buleleng juga dikenal dengan nama Yeh Mampeh dalam bahasa Bali yang artinya air terbang. Air terjun ini terletak di kawasan perbukitan yangudi dan Pungsu di Bulelng bagian timur dengan memiliki tiga tingkatan dengan air terjun paling bawah mencapai lebih 30 meter tingginya. Sementara dua air terjun lainnya jarang dikunjungi orang karena keadaan jalannya yang cukup terjal dan curam sehingga sangat sulit untuk dicapai.
Jika Anda memiliki kesempatan untuk mengunjungi salah satu objek wisata dalam paket tour ke Bali ini, jangan lupa untuk juga singgah ke Toya Anakan yang merupakan mata air yang disucikan. Letaknya sangat berdekatan deng Air Terjun Les dan sering digunakan untuk acara keagamaan. Untuk menjaga kesuciannya, biasanya warga sekitar akan menghaturkan sesajen jika ingin mengambil airnya.
Harga tiket masuk objek wisata Air Terjun Les ini sangatlah terjangkau karena hanya kurang dari Rp 10.000 saja, Anda sudah dapat menikmati kesejukan dan kesegaran air terjun ini.

Jika Anda memiliki rencana untuk mengunjungi wisata alam yang satu ini sebaiknya datanglah pada pagi hari untuk dapat mengirup udara sekitar air terjun yang masih sangat bersih dan menyegarkan. Selain itu, datang lebih pagi akan juga sebagai persiapan dalam melakukan trekking menuju lokasi air terjun yang kadang-kadang sulit ditempuh jika baru selesai hujan.

Untuk itu, Anda patut berhati-hati karena medan jalan yang licin. Meskipun begitu, Anda tak akan merasa bosan karena selama Anda berjalan, pemandangan bukit yang hijau akan senantiasa memanjakan mata Anda serta udara pegunungan yang sejuk akan selalu membelai lembut wajah Anda.
Bagi Anda yang baru saja melangungkan pernikahan, tak ada salahnya untuk memasukan destinasi wisata yang satu ini kedalam paket bulan madu ke Bali Anda bersama pasangan. Tentunya Anda dan pasangan Anda akan mendapatkan waktu yang berharga serta memori yang tak terlupakan selama berada dalam keindahan alam di sekitar Air Terjun Les Buleleng ini. Sempatkan juga untuk menceburkan diri dalam kesegaran air yang jatuh dari air terjun ini.



Baca Selengkapnya

Air Terjun Melanting


Air terjun melanting terletak di desa munduk pada kecamatan banjar di kabupaten Buleleng provinsi Bali. Air terjun ini berada kurang lebih 42 km dari kota singaraja dan sekitar kurang lebih 70 km dari kota Denpasar. Dari Bandara Ngurah Rai anda hanya perlu mengikuti jalan By Pass Ngurah Rai lurus terus hingga sampai di daerah Tohpati, yaitu perempatan tohpati kemudian lurus terus melalui jalan Gatot Subroto hingga sampai di daerah ubung. Kemudian dari daerah ubung anda bertolak ke kanan yaitu menuju ke daerah kapal di kecamatan mengwi dengan mengikuti Jalan Raya Kapal hingga sampai di daerah bringkit kemudian belok ke kanan menuju arah bedugul.

Terus ikuti jalan yang menuju arah bedugul hingga sampai di tempat wisata Bedugul dari bedugul ini anda hanya perlu mengikuti jalan yang menuju arah Gitgit atau Singaraja. Selanjutnya anda akan melihat pertigaan dengan tikungan tajam ke arah kiri.  Ambil belokkan ke kiri ke arah Desa Gobleg dan ikuti jalan tersebut sampai melewati Restoran Ngiring Ngawedang.  Dari restoran ini perjalanan diteruskan sekitar 2 km ke arah utara (Seririt) hingga tiba di sebuah tikungan dengan penunjuk arah ke air terjun di sebelah kanan jalan.  Setelah tiba di area parkiran kendaraan, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 500 m meter melalui jalan setapak hingga tiba di depan air terjun.  Bila membawa kendaraan roda dua masih memungkinkan dibawa hingga mendekati air terjun di dekat pos masuk.

Untuk masuk ke tempat air terjun ini anda hanya perlu merogoh kocek sebesar 5000 rupiah untuk orang dewasa dan 2000 rupiah untuk anak – anak. Di air terjun melanting ini anda akan di suguhkan keindahan alam yang tiada duanya. Air terjun ini teretak di tengah – tengah kebun kopi dan kebun cengkeh. Sesampainnya anda di sana anda akan mendengar suara deburan air dan juga suara kicauan burung – burung yang menambah kesan keasrian dan kealamina air terjun melanting ini. Air trjun yang tingginya sekitar 20 meter  akan memberikan rasa kenyamanan bagi anda yang telah penat dalam melakukan aktivitas sehari  –  hari.

Udara yang segar yang masih belum terkena polusi udara menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan wisatawan manca negara. Setelah dari air terjun ini dijamin anda akan merasa sangat segar dan juga sangat bersemangat untuk melakukan aktivitas anda seperti biasa. Setelah mengunjungi tempat wisata air terjun melanting ini ada baiknya anda mampir di restoran Ngiring Ngawedang yang berjarak kurang lebih 2 km dari air terjun, yang telah kita lewati saat akan menuju air terjun melanting ini.

Anda dapat beristirahat sejenak di restoran ini dan juga sambil menikmati hidangan kopi dan juga sayuran yang berasal dari perkebunan di desa munduk. Dsini juga tersedia berbagai makanan international seperti waffle banana, sandwich dan iced cappuccino. Di restoran ini anda juga akan di suguhkan pemandangan yang sangat indah. Hamparan perkebunan kopi dan cengkeh yang hijau membuat mata menjadi rileks dan membuat tenang setelah menikmati indahnya air terjun melanting.
Baca Selengkapnya

Air terjun Gitgit


Air terjun Gitgit adalah air terjun yang terletak di Singaraja, Bali. Air terjun ini terletak di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng yang berjarak 11 km ke arah selatan dari Singaraja. Air terjun ini mempunyai ketinggian 35 meter dan merupakan air terjun tertinggi di pulai Bali. Tempat ini cocok untuk pecinta wisata treking, dengan medan berkelok dan naik turun disertai pemandangan hutan yang alami.
Baca Selengkapnya

Air Terjun Sekumpul


Berbicara tentang keindahan alam di Bali tidak pernah ada habisnya. Ibaratnya, setiap jengkal tanah Bali itu indah. Tempat pilihan rekreasi tersebar luas sehingga jarang terdengar istilah mati gaya jika sudah berada di Bali. Berada tepat di balik barisan perbukitan Bali memang menjadikan Bali Utara, yang seluruh wilayahnya masuk ke dalam Kabupaten Buleleng, miskin hujan. Memang tidak salah jika banyak yang mengatakan Bali Utara adalah tempat yang paling panas di Bali. Namun siapa sangka, Bumi Pandji Sakti ini justru memiliki banyak sumber mata air.

Jika selama ini obyek wisata di Pulau Dewata, Bali terkenal dengan kawasan pantainya yang indah. Akan tetapi di balik keindahan wisata pantai, Bali juga mempunyai sejumlah obyek wisata alam air terjun yang tidak ada duanya di daerah lain. Salah satunya, obyek wisata alam Air Terjun Sekumpul di Desa Sekumpul, Buleleng, Bali.

Air terjun ini tersembunyi diantara lebatnya hutan belantara. Ketinggian air terjun ini, diperkirakan mencapai 150 meter. Untuk mencapai pusat air terjun ini, diperlukan tenaga yang ekstra kuat dan kehati-hatian. Medannya cukup berat dan harus menuruni 365 tangga. Namun, bagi penghobi perjalanan alam, air terjun sekumpul bisa menjadi tujuan untuk menguji adrenalin.

Jika sudah sampai di pusat air terjun, pasti akan terkesima melihat pesona air terjun sekumpul serta rasa capek dalam menempuh medan berat, bisa terobati. Karena tingginya lokasi wisata, butiran-butiran air berterbangan ke segala arah seperti turunnya hujan hingga membuat basah para pengunjung. Jika berkunjung ke tempat ini, tepat pada siang hari dimana matahari tepat berada diatas langit, suasananya sangat menakjubkan. Air terjun ini seakan-akan keluar dari matahari.

Tempat inilah yang menjadi pilihan bagi wisatawan untuk melepas penat serta rasa stress karena udaranya masih sangat alami, dan juga menyegarkan. Aliran airnya pun sangat jernih, bahkan di setiap dinding tebing keluar percikan - percikan air yang bening. Dan jika sudah meninggalkan air terjun, pengunjung juga harus bersiap - siap untuk pulang dengan kehabisan nafas setelah melewati ratusan tangga. Tetapi setelah itu, para pengunjung dijamin puas menikmati suasan alam belantara yang masih asri dan alami.
Baca Selengkapnya

Pemandian Air Panas Banjar


Air Panas Banjar terletak di Desa Banjar, kabupaten Buleleng sekitar 24 kilometer sebelah barat kot Singaraja.  Untuk mencapai lokasinya kita dapat menggunakan kendaraan bermotor dengan kondisi jalan yang cukup bagus. Air Panas banjar merupakan air panas alam yang dianggap dapat menyembuhkan penyakit.

Sumber mata air Panas Banjar diperkirakan berusia ratusan tahun, dimana sejak jaman pendudukan Jepang sumber air panas ini telah dibenahi dan dimanfaatkan.  Pemerintah Jepang pada saat itu membangun tiga buah kolam penampungan air untuk berendam, karena air yang dihasilkan mengandung belerang yang dapat menyembuhkan penyakit kulit.  Sampai saat ini pemandian tersebut masih dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan wisatawan.   Disamping sebagai tempat untuk berendam dan berenang Para wisatawan bisa juga menikmati jatuhnya air pancuran ditubuhnya seolah-olah seperti dipijat terutama kolam yang dilengkapi pancuran setinggi 3,5 meter sehingga badan menjadi lebih segar.

Kolam air panasnya dibagi menjadi tiga bagian dengan tingkat ketinggian yang berbeda-beda. Di kolam pertama air panas dialirkan melalui mulut delapan pancuran naga. Air panas yang mengandung sulphur juga dialirkan ke kolam utama melalui mulut lima pancuran naga. Selain itu yang tidak kalah menjadi favorit dan kadang sampai ada yang rela antri adalah kolam ketiga dimana terdapat tiga pancuran air yang dialirkan dari ketinggian 3.5m. Tingginya pancuran membuat tubuh seperti di’pijat’ oleh air sehingga pengunjung rela berlama-lama berdiri dibawah pancuran air. Rata-rata kedalaman kolam adalah 1m, memang ini bukan kolam renang tapi lebih ke kolam pemandian untuk berendam. Hanya kolam terbesar memiliki kedalaman 1-2m.

Sebagaimana tempat pemandian air panas lain, air panas di Desa Banjar ini juga dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit kulit. Suhu airnya dirasa cukup hangat untuk pancuran air yang terletak di daerah sejuk ini. Karena lokasinya ditempat terbuka pengunjung harus memakai baju renang (swimwear), tidak diperkenankan mandi tanpa busana atau mandi dengan menggunakan sabun atau shampoo dikolam. Lokasi tempat pemandian juga menyediakan ruang ganti pakaian. Ditepi lokasi kolam juga terdapat restoran buat anda sekeluarga selepas berenang atau sekedar menunggu anak-anak bermain dikolam.

Karena hanya ada tiga kolam dan hanya satu yang paling besar, bisa dibayangkan betapa padatnya tempat ini apalabila musim liburan tiba.

Seperti halnya pemandian air panas pada umumnya, di pemandian air panas Banjar ini juga berguna untuk mengobati penyakit kulit. Setelah beberapa waktu berendam di kolam air panas ini, tubuh akan terasa ringan serta pikiran menjadi lebih segar sehingga siap melakukan kegiatan selanjutnya.
 
Baca Selengkapnya

Pantai Lovina



Pantai Lovina atau Lovina terletak sekitar 9 Km sebelah barat kota Singaraja, ini merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Bali Utara. Wisatawan baik asing maupun lokal banyak yang berkunjung ke sana, selain untuk melihat pantainya yang masih alami, juga untuk melihat ikan lumba-lumba yang banyak terdapat di pantai ini. Dengan menyewa perahu nelayan setempat, kita dapat mendekati lumba-lumba. Berbagai penginapan mulai dari Inn hingga Cottages tersedia dengan harga yang sangat terjangkau.

Sejarah Lovina

Menyinggung sejarah Lovina, tentunya tidak bisa lepas dengan sosok Anak Agung Panji Tisna. Nama Panji Tisna sering ditulis Pandji Tisna. Sekitar 1950-an, Anak Agung Panji Tisna, pernah melakukan perjalanan ke beberapa negara di Eropa dan Asia. Apa yang menarik perhatian dia terutama adalah kehidupan masyarakat di India. Dia tinggal beberapa minggu di Bombay. Cara hidup dan kondisi penduduk di sana, serta merta mempengaruhi cara pikir dan wawasan dia ke depan untuk Bali, terutama pembangunan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Buleleng.
Sementara itu, Panji Tisna juga melihat suatu tempat yang ditata indah untuk orang-orang berlibur di pantai. Tanah tersebut memiliki kesamaan dengan tanah miliknya di Pantai Tukad Cebol, Buleleng yang juga terletak di antara dua buah aliran sungai. Inspirasi Panji Tisna muncul untuk membangun sebuah peristirahatan seperti itu.



Pemunculan Lovina di Bali

Kembali dari luar negeri pada tahun 1953, Anak Agung Panji Tisna segera menyatakan inspirasinya dan mulai membangun di tanah miliknya, sebuah pondok bernama "Lovina". Tempat itu dimaksud untuk para “pelancong”, istilah sekarang “turis”, untuk berlibur. Dilengkapi dengan 3 kamar tidur utuk menginap dan sebuah restoran kecil dekat di pinggir laut.
Waktu itu, beberapa pengamat bisnis mengkawatirkan, bahwa rencana Panji Tisna tidak akan berhasil seperti yang diharapkan. Terlalu awal waktunya untuk membuat usaha sejenis itu di pantai terpencil seperti pantai di Tukad Cebol. Pengamat budaya lokal menyatakan, "Lovina" adalah sebuah kata asing, bukan bahasa Bali. Selanjutnya lagi, tidak ada huruf "v" dalam aksara Bali. Komentar lain mengatakan dengan tegas, jangan menggunakan kata “Lovina”, sebaiknya dihapus saja.
Anak Agung Panji Tisna, pada tahun 1959, menjual Penginapan Lovina kepada kerabatnya yang lebih muda,Anak Agung Ngurah Sentanu sebagai pemilik dan manajer. Bisnis ini berjalan cukup baik. Namun, tidak ada pelancong atau turis. Hanya datang beberapa teman Panji Tisna berasal dari Amerika dan Eropa, serta pejabat pemerintah daerah dan para pengusaha untuk berlibur. Merasa beruntung juga, karena pada hari-hari khusus seperti hari Minggu dan hari libur, juga pada hari raya seperti Galungan dan Kuningan banyak orang termasuk pelajar yang datang menikmati suasana alam pantai.

Dibekukan

menunjukkan arah pantai Lovina dan kawasan lainnya
Pengembangan pariwisata di Bali yang pesat pada tahun 1980, mendorong pemerintah membentuk kawasan-kawasan wisata, seperti Kawasan Wisata “Kuta” dan “Sanur”. Di kabupaten Buleleng, dibentuk Kawasan Wisata “Kalibukbuk” dan “Air Sanih”. Dalam waktu itu, ada arahan dari Gubernur Bali, agar nama Lovina tidak dikembangkan lagi, karena nama itu tidak dikenal di Bali. Lagipula yang seharusnya dikembangkan adalah pariwisata budaya Bali. Karena itu, para pengusaha selanjutnya memakai nama-nama seperti Manggala, Krisna, Angsoka, Nirwana, Lila Cita, Banyualit, Kalibukbuk, Aditya, Ayodia, dan lainnya. Sedangkan Anak Agung Panji Tisna sendiri sudah membangun hotel dengan nama “Tasik Madu”, terletak 100 meter di sebelah Barat Lovina, yang mejadi tempat tujuan alternatif. Sedangkan Lovina tidak boleh dihadirkan. Nama Lovina disimpan oleh pemiliknya, Anak Agung Ngurah Sentanu. Setelah Pondok Lovina direnovasi, selanjutnya memakai nama alias yaitu: Pondok Wisata Permata (Permata Cottages).

Bangkit kembali

Dunia pariwisata telah mengenal Lovina sejak lama sebagai sebuah destinasi di Bali Utara. Permintaan dari pebisnis dan agen perjalanan pun menuntut agar Lovina dihadirkan kembali. Usaha untuk mengangkat Bali Utara sebagai destinasi wisata antara lain adalah dengan kembali dengan cara mempopulerkan Lovina. Nama "Lovina" sudah pernah memakai nama Pondok Wisata Permata (Permata Cottages), kembali memakai nama "Lovina" ( Lovina Beach Hotel). Akhirnya, Lovina "menguasai" tidak kurang dari 6 pantai desa asli. Deretan Pantai tersebut berada di 2 (dua) wilayah kecamatan bersebelahan, yaitu Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Banjar. Yang ada di Kecamatan Buleleng, yaitu Pantai Binaria di desa Kalibukbuk, pantai Banyualit didesa Banyualit, Pantai Kubu Gembong di desa Anturan/Tukadmungga, Panta Hepi di desa Tukadmungga, Pantai Penimbangan di desa Pemaron. Sedangkan di Kecamatan Banjar, adalah Pantai Tukad Cebol di Kampung Baru (Kaliasem), pantai Temukus didesa Temukus. Semua pantai tersebut bergabung dalam pemakaian nama Pantai Lovina. Sedangkan, nama kawasan resmi adalah "Kawasan Wisata Kalibukbuk".

Arti Nama

"Love" dan "Ina" yang diartikan sebagai Love Indonesia, tidak sesuai dalam konteks Panji Tisna. Istilah “INA” adalah singkatan untuk kontingen atau rombongan atlet Indonesia untuk Asian Games 1963. Sedangkan, Lovina didirikan pada tahun 1953. Menurut Panji Tisna, Lovina memiliki makna filosofis, campuran dua suku kata "Love" dan "Ina". Kata "Love" dari bahasa Inggris berarti kasih yang tulus dan "Ina" dari bahasa Bali atau bahasa daerah yang berarti "ibu". Menurut penggagasnya, Anak Agung Panji Tisna, arti "Lovina" adalah "Cinta Ibu" atau arti luhurnya adalah "Cinta Ibu Pertiwi".
Baca Selengkapnya

Waterbom Park

Waterbom Park Kuta - Bali. Indonesia

Waterbom Park adalah sebuah brand (merek) yang mengkhususkan diri pada usaha taman rekreasi air. Saat ini hanya ada dua Waterbom di Indonesia yaitu: Waterbom Bali (Kuta) dan Waterbom Jakarta (Pantai Indah Kapuk). Ide awal pembangunan taman rekreasi air (untuk selanjutnya disebut water park) muncul dari Santo Gulino, seorang Italia berkebangsaan Kanada. Dengan rekanan lokal, dibangunlah Waterbom Bali pada 1993.

Seluncuran

  • Splashdown
  • The Boomerang
  • Race Track
  • Boogie Ride
  • Jungle Ride
  • Raft River
  • Macaroni Tube
  • Lazy River

Atraksi lainnya

  • Euro Bungy
  • Bombastic
  • 3 Kids Slides
  • Pleasure Pool
  • Climbing Wall
Baca Selengkapnya